Hidup --> ada banyak yang bisa dikerjakan, banyak yang dipikirkan, berbagai macam dapat direncanakan dan tidak sedikit pula yang telah diciptakan oleh hidup. Tetapi semuanya bisa bernilai hampa bahkan jauh dari tatapan mata ketika itu tidak dinikmati oleh orang lain terutama kerabat dekat kita. -dedygarcia.

Jumat, 24 Februari 2012

Drilling Fluid

Posted by Dedy Richjon Simatupang On 20.01 No comments

Dientri yang kedua tentang oil and gas, kita bahas tentang lumpur aja.. (bukan lumpur lapindo ya.. hehehe) ato bahasa kerennya "mud, kompleksnya biasa juga disebut dengan Drilling Fluid"


Drilling Fluid adalah fluida pemboran yang biasanya dipergunakan untuk sirkulasi dalam sumur pemboran minyak dan gas yang komposisinya bisa terdiri dari Air, Minyak, Tanah Liat (Clay), Bahan Kimia, Gas, Udara maupun Detergent. Dalam sistem sirkulasi, fluida pemboran merupakan fluida yang dipompakan dari Mud Pit menuju ke Surface Line, Stand Pipe, Rotary Hose, Wash Pipe, Drilling String, Bit, Annulus, Over Flow, Flow Line ( wahh.. namanya aneh-aneh ya!?!, walaupun beberapa pada belon ngerti dilanjutkan aja bacanya ya... ;D ) terus kembali ke Mud Pit untuk kemudian disirkulasikan kembali. Dalam aplikasinya di dunia ekplorasi, fluida pengeboran pada umumya berfungsi untuk:

a) Mengangkat cutting ke permukaan

Saat bit berputar dan mengorek formasi maka akan menghasilkan serpihan-serpihan formasi yang disebut Cutting. Cutting jika dibiarkan mengendap bisa mengakibatkan turunnya ROP dan yang paling buruk adalah terjepitnya pipa pemboran.

Keefektifan pengangkatan cutting ke permukaan dipengaruhi oleh:

- Densitias Fluida Pemboran

- Viscositas Fluida Pemboran

- Fluid Velocity

- Putaran pipa (RPM)

b) Mengontrol tekanan formasi

Formasi memiiliki tekanan gradient juga gan, yang bisa menyebabkan tekanan formasi yang semakin besar jika semakin dalam formasi tersebut. Tugas dan kewajiban si fluida pemboran ini adalah menyediakan tekanan hydrostatic yang dikondisikan sama dengan atau sedikit lebih tinggi dari tekanan formasi sehingga fluida formasi tidak masuk dalam lubang bor.

c) Melumasi dan Mendinginkan Pahat.

Saat bit mengorek formasi maka akan menimbulkan gesekan antar keduanya sehingga akan menyebabkan enegi panas. Formasi tidak bisa dengan baik menampung semua panas yang timbul dalam bit. Sehingga adanya Aliran fluida pemboran yang mengalir melewatinya akan menyebabkan terjadi perpindahan panas dari bit ke fluida pemboran. Fluida pemboran selanjutnya akan mendistribusikan panas tersebut ke seluruh lubang., atow sebagai medi a heat transfer lah ya?. Selain itu fluida pemboran juga menyediakan fungsi pelumasan pada bit maupun peralatan dasar lubang sehingga peralatan menjadi lebih berumur panjang. (hehehe.. kayak orang ulang tahun aja ya... :d), Selanjutnya..

d) Menahan Cutting di dalam lubang dan melepas Cutting di permukaan.

Dalam operasi pemboran akan ada waktu saat sirkulasi berhenti, misalnya saat Make Up (bukan make up rias wajah gan... :D) dan Break Out pipa pemboran, saat cabut masuk rangkaian pemboran atau saat mengatasi permasalahan dipermukaan hingga menyebabkan tidak bisa melakukan sirkulasi. Jika sirkulasi berhenti maka akan menyebabkan cutting akan turun dan mengendap ke dasar lubang, menyebabkan potensi pipa terjepit meningkat. Lumpur pemboran menyediakan fungsi bahkan jago untuk mengatasi permasalahan tersebut. Saat diam, si lumpur ini juga akan membentuk semacam gel yang menahan cutting agar tidak mengendap ke bawah. Tetapi nilai dari kemampuan lumpur untuk menahan cutting ini juga harus selaras dengan kemampuan lumpur bisa mudah melepaskan cutting di shale shaker.


e) Membentuk Mud Cake (Roti Lumpur.... wkwkwk)

Saat terjadi sirkulasi maka akan ada fase cairan yang masuk dalam pori-pori formasi. Hal tersebut terjadi jika tekanan hidrostatik lumpur pemboran yang lebih besar dari tekanan formasi., kalow ceritanya gini, bisa terjadi loss loh jika ngga' segera diatasin .. Setelah itu fase padat lumpur akan membentuk lapisan tipis di dinding formasi. Lapisan tersebutlah yang disebut dengan mud cake. Mud Cake bisa mebuat lubang bor menjadi stabil, mengurangi filtrate loss, dan mencegah terjadinya formation damage. Tapi walaupun namanya mud cake, jangan dimakan ya gan, ngga' enak!

f) Memberikan bouyancy effect

Saat Drilling String masuk ke dalam lubang bor maka berat rangkaian tersebut akan ditanggung oleh Hoisting System. Tetapi saat dalam lubang tersebut terdapat fluida pemboran maka berat string akan disupport oleh fluida pemboran sebesar berat lumpur yang didisplace. Nilai Bouyancy Efffect berbanding lurus dengan nilai density fluida pemboran.

g) Media Logging

Wire line logging digunakan untuk mengevaluasi formasi yang diinginkan. Dari logging bias didapatkan data mengenai Lithologi, porosity, restivity formasi serta isi kandungan formasi. Selain itu Logging juga kerap digunakan untuk mengetahui hasil dari penyemenan dan posisi shock casing. Logging yang membutuhkan lumpur sebagai media adalah Spontanious Potential Logging. Transmiter dari peralatan logging akan memancarkan gelombang listrik ke formasi. Kemudian hasilnya akan diterima oleh receiver. Media merambatnya gelombang listrik ini adalah fluida pemboran tersebut. Hebat ya gan, lumpur juga media komunikasi loh...


h) Mendapatkan media Informasi (mud Log, sample log)

Dari cutting yang terangkat ke permukaan, Mud Logger akan mengkombisikan jenis dan lithologi cutting, Gas Detection, Cutting yang terpapar minyak untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan formasi yang ditembus yang berguna untuk mengetahui kondisi dalam lubang dan perencanaan pengeboran untuk sumur-sumur selanjutnya. Selain itu casing point juga kerap ditentukan berdasarkan evaluasi formasi.

i) Mentransmisikan Hydraulic Energy ke bit atau peralatan

Hydraulic energy bisa digunakan untuk memaksimalkan ROP dengan menambah pengangkatan cutting pada pahat dan jet impact. Selain itu juga menyediakan tenaga untuk Mud Motor memutar Bit dan untuk peralatan Measurement While Drilling dan Logging While Drilling. Tenaga Hydrolic terbatasi oleh horse power mud pump, pressure losses didalam Drill String, MASP, dan Optimum Flow Rate. Biasanya ini dipake sewaktu pengeboran berarah (directional drilling) gan..

Demikianlah beberapa kegunaan dari lumpur yang bagi beberapa orang tidak ada gunanya dan hanya buat becek aja..

Sebetulnya masih banyak yang dapat di bahas seputar drilling fluid ini, tapi lain kali aja ya, mudah-mudahan kemalasan tidak menyerang diriku... :)


salam energy...

0 komentar:

Posting Komentar