Hidup --> ada banyak yang bisa dikerjakan, banyak yang dipikirkan, berbagai macam dapat direncanakan dan tidak sedikit pula yang telah diciptakan oleh hidup. Tetapi semuanya bisa bernilai hampa bahkan jauh dari tatapan mata ketika itu tidak dinikmati oleh orang lain terutama kerabat dekat kita. -dedygarcia.

  • DRILLING RIG

    Berbagai macam pengetahuan tentang eksplorasi oil dan gas akan diceritakan disini [...]

  • MOTIVATION POOL

    Temukan berbagai motivasi hidup dalam ekspansi kualitas hidup kamu disini [...]

  • ENGINEERING

    Akan banyak pengetahuan teknik yang kamu temukan disini [...]

  • #

    #

Minggu, 10 April 2011

BERANIKAH ANDA KELUAR DARI ZONA KENYAMANAN?

Posted by Dedy Richjon Simatupang On 01.18 No comments

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Sesaat setelah membaca sebuah artikel yang dimuat di situs perusahaan yang saat ini saya sedang memperjuangkan hidup (sieehh.., :-), bingung bercampur penasaran apakah memang saya takut menghadapi resiko untuk menjadi lebih baik? Memang sih seringkali kita berpikir bahwa apa yang sudah kita dapatkan sekarang seolah-olah menghambat kita untuk mencoba yang lebih besar lagi. Tidak sedikit dari kita yang sudah merasa nyaman di zona yang ada sekarang, padahal tanpa disadari banyak hal yang lebih besar lagi yang mungkin bisa dicapai.

Rupanya itulah salah satu resep orang-orang sukses. Bagaimanapun kondisi mereka, kekurangan mereka, kelemahan mereka, semua itu tidak menjadi sebuah kendala. Lihatlah Julius Caesar, meski menderita epilepsy, ia berhasil menjadi seorang jenderal dan kemudian menjadi kaisar. Lalu juga Napoleon, walau berasal dari keluarga sederhana, juga berhasil menjadi jenderal. Bethoven bahkan menulis beberapa lagu terbaiknya justru sesudah telinganya tuli sama sekali. Atau Charles Dickens yang menjadi novelis Inggris terbesar meski kakinya pincang dan lahir dari keluarga yang sangat miskin. Atau Milton yang menggubah sajak-sajaknya yang paling indah bahkan sesudah ia menjadi buta.

Orang-orang ini sanggup mengubah kekalahan jadi kemenangan, kekurangan jadi prestasi. Itulah orang-orang yang yakin bahwa keunggulan, kemenangan, keberhasilan dan kejayaan adalah fungsi garis lurus dari kemauan dan keberanian untuk berubah. Semua memang bergantung bagaimana sikap pikiran kita menghadapi gejolak kehidupan.

Apakah benar kita sudah berubah? Apa tanda-tandanya? Jika benar kita sudah melakukan perubahan, biasanya kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Karena setiap perubahan pasti menuntut kita keluar dari zona kenyamanan (comfort zone). Itulah sebabnya tidak banyak orang yang benar-benar menyukai perubahan. Sebab untuk berubah ke arah yang lebih baik, biasanya memang tidak gratis dan memang tidak nyaman. Ada 'harga' yang harus kita bayar! Entah itu pengendalian sikap kita, pengorbanan waktu kita, fokus pikiran kita, bahkan terkadang bisa jadi terimbas juga pada keluarga kita.

Berubah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama, membentuk kebiasaan-kebiasaan baru. Berhenti bekerja dengan cara-cara lama (yang biasanya sudah rutinitas), lalu terpaksa belajar lagi untuk bisa bekerja dengan cara-cara baru (tentu saja ini tidak terlalu nyaman). Akan tetapi, siapapun yang mau melakukannya, dan bersedia untuk keluar dari zona kenyamanannya, mudah-mudahan 99,9% pasti akan berhasil melaluinya. Sedang mereka yang masih dikuasai bisikan untuk menentang perubahan, dengan tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama pasti akan tergilas, tertinggal, dan gagal.

Untuk mendapatkan hasil yang berbeda, lakukanlah dengan cara yang berbeda. Untuk mengubah nasib ya berubahlah. Kalau kita kita mau mengubah arah, kita akan berakhir di tempat yang sama.

Memang yang paling sulit adalah mengubah sikap atau attitude kita.

Betapa tidak, selama ini kita sangat suka dan nyaman dengan sikap itu. Lalu tiba-tiba kita harus mengubah sikap-sikap yang biasanya kita suka itu menjadi sikap-sikap baru! Kalau selama ini kita tergolong orang yang senang dilayani, tentu tidak mudah untuk segera berubah menjadi manusia baru: suka melayani. Kalau kita terbiasa tidur sampai matahari terbit, tentu tidak mudah untuk bangun shalat malam. Kalau biasanya kita begitu mudah tersinggung bahkan naik pitam, tentu sedikit lebih sulit untuk menjadi lebih sabar. Kalau kita takut melakukan sesuatu yang baru, tentu sulit untuk segera memulainya, sehingga selalu saja ada ribuan alasan untuk terus menundanya.

Berubahlah. Tinggalkan zona kenyamanan. Memang akan ada tekanan dari berbagai arah. Ada banyak pergolakan batin. Ada banyak keluhan atas berbagai kesulitan. Akan banyak gejolak emosi yang menghimpit. Tapi itu adalah sebuah keniscayaan. Suatu jalan yang mau tidak mau terpaksa harus kita tempuh. Itulah sebuah pertanda jalan yang kita tempuh memang benar. Tidak mudah memang. Tetapi teruslah berjalan....

Have a positive day!

Sabtu, 09 April 2011

WAKTU YANG TERSISA

Posted by Dedy Richjon Simatupang On 20.23 1 comment

HHmmm... Kebanyakan sekarang ini orang-orang khususnya kaum muda seperti saya ini :-), tidak terlalu memikirkan dan tidak terlalu peduli dengan waktu. Padahal sebenarnya waktu itu digunakan oleh semua jenis orang, baik itu muda & tua, kaya & miskin. dst. Tetapi pola pikir selama ini yang sudah berurat berakar yang kelihatannya tidak bisa diubah lagi dalam hal management waktu kita, bisa diatasi, karena pada dasarnya kita semua setuju dabnn paling tidak pernah mendengar slogan "Time is Money". Coba pahami ini dengan mencermati ilustrasi singkat yang di beri Andrie Wongso di bawah ini.

Suatu hari di sebuah rumah sakit, tampak seorang nenek berumur sekitar 70 tahunan, tiba di rumah sakit dengan tergesa-gesa, segera dia mendaftarkan diri di bagian administrasi rumah sakit sebagai pasien dokter penyakit dalam , dan tidak lama kemudian… si nenek berjalan tertatih membawa kartu pasien dan menghampiri suster yang berada di depan ruang praktek si dokter untuk memberitahu kedatangannya dan memberikan nomer urut antriannya.


"Suster, sekarang pasien nomer berapa? Giliran saya masih harus menunggu berapa lama untuk ketemu dokter?" Tanya si nenek. "Tunggu saja nek, nanti dipanggil sesuai nomer urut" jawab si suster begitu saja. Rupanya nenek adalah pasien lama di sana sehingga tanpa banyak bertanya lagi, ia pun menempati bangku, bersama-sama dengan pasien lain menunggu giliran di panggil. Selang beberapa saat, sikapnya terlihat gelisah, sebentar-bentar dia melihat ke jam dinding, mulai mondar-mandir seolah tidak sabar menanti. Diberanikan diri menghampiri suster dan bertanya dengan was-was karena takut si suster marah. "Masih lama ya sus?" "Ya! Tunggu saja" jawab suster.
Saat giliran nomer urutnya sudah dekat, tiba-tiba ada panggilan darurat dari rumah sakit karena ada pasien gawat yang harus segera ditangani sang dokter. Bergegas dokter pun pergi meninggalkan ruang prakteknya untuk menolong pasien yang lebih membutuhkannya. Si nenek dengan kesal kembali duduk, kemudian berdiri, lalu mulai berjalan mondar-mandir.
Kejadian itu memancing reaksi 2 remaja yang juga sedang menunggu di situ, "Si Nenek itu kelihatan gelisah dan tidak sabaran ya. Sudah setua itu memangnya dia punya kesibukan apa kok menunggu aja tidak sabar begitu" Kemudian ditimpali oleh temannya, "Iya tuh, udah berumur setua itu, ngapain sih kok maunya buru-buru. Waktu kan masih panjang, belum juga larut malam".
Dengan tidak terduga oleh kedua remaja tadi, si nenek menghampiri mereka dan menyapa ramah, "Anak muda, nenek mendengar apa yang kalian bicarakan tentang nenek. Memang nenek kurang sabar menunggu disini tanpa melakukan sesuatu. Justru karena nenek sudah berumur, nenek tidak memiliki banyak waktu lagi untuk melakukan hal-hal yang belum sempat nenek lakukan. Kesadaran bahwa sisa waktu nenek yang tidak banyak inilah maka nenek tidak sabar menunggu di sini terlalu lama tanpa bisa melakukan apapun. Tentu kalian bisa mengerti kenapa nenek tidak sabar menunggu kan?"
"Oh, iya.. iya nek. Maafkan kami nek. Kami tidak berpikir panjang tentang waktu yang begitu berharga seperti kata nenek. Sepantasnya kami yang muda pun harus berpikir tidak boleh menyia-nyiakan waktu dengan tidak melakukan apa-apa seperti ini. Terimakasih nenek telah mengingatkan kepada kami".
Pembaca yang berbahagia,
Umur manusia tidak ada seorangpun yang bisa mengukur secara tepat, kapan saat kita lahir dan kapan saat kematian tiba. Jika kesadaran tentang nilai waktu, yakni akan sisa waktu yang dimiliki dan mau memanfaatkan dengan benar sesuai dengan peran kita saat ini, dimanapun kita berada, maka saat itulah kehidupan se-nyatanya baru dimulai.

Waktu adalah kekayaan paling berharga yang dimiliki setiap manusia
Mari kita manfaatkan waktu dengan optimis dan diarahkan pada sasaran hidup yang menantang, sehingga membuat hidup kita semakin hidup, penuh gairah dan bahagia!

hmmm... gimana yah? mudah-mudahan anda bisa paham tanpa harus dijelasin lagi. :)
"time is all of you needed to do everything" - dedygarcia